19 Agustus 2011

Nazaruddin Pasrah Surat 'Damai' Ditolak SBY


Nazaruddin Pasrah Surat 'Damai' Ditolak SBY
Jakarta - Presiden SBY menolak permintaan 'damai' yang disampaikan Nazaruddin lewat surat. Nazaruddin melalui kuasa hukumnya mengaku hanya bisa pasrah.

"Ya kan itu wewenang mereka," ujar kuasa hukum Nazaruddin, Afrian Bondjol kepada detikcom, Kamis (19/8/2011).

Afrian menjelaskan, tidak ada maksud apapun saat Nazaruddin membuat surat itu. Kuasa hukum pun membantah menyetir Nazaruddin.

"Namanya ajukan surat sebagai anak bangsa. Kan SBY bapak bangsa, bukan maksudnya mau apa, boleh kan kita kirim surat," terangnya.

Selanjutnya Nazaruddin pun akan melanjutkan proses hukum. Namun pihaknya meminta agar proses pemeriksaan berlangsung adil. Tidak ada tekanan atau penghilangan barang bukti.

"Nazaruddin tanya kenapa flash disk cuma ada 1? Padahal ada 4 seharusnya. Tapi isinya mengenai apa saya lupa. Dikemanakan flash disk yang lain itu," tanya Afrian.

Berikut isi lengkap surat Nazaruddin:

Jakarta, 18 Agustus 2011
Kepada Yth
Bapak Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden RI
di Tempat


Bapak Presiden yang saya hormati, saya mohon kepada Bapak agar segera
memberikan hukuman penjara kepada saya tanpa perlu lagi mengikuti proses
persidangan untuk membela hak-hak saya. Bagi saya, saya rela dihukum penjara
bertahun-tahun asalkan Bapak dapat berjanji Bapak akan memberikan ketenangan
lahir dan batin bagi keluarga saya, khususnya bagi istri dan anak-anak saya.

Perlu saya jelaskan bahwa istri saya adalah benar-benar seorang ibu rumah
tangga yang sama sekali tidak mengetahui apa pun yang berhubungan dengan
kepartaian. Saya juga berjanji, saya tidak akan menceritakan apa pun yang
dapat merusak citra Partai Demokrat serta KPK demi kelangsungan bangsa
ini.

Demikian surat ini, mohon bantuan dan perhatian Bapak Presiden,.

Hormat saya,
Muhammad Nazaruddin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar